Resiko kecelakaan kegiatan tambang dapat diminimalisir dengan mengetahui penerapan prosedur keselamatan kerja tambang yang benar dan tepat.
Dibandingkan pekerjaan lainnya, pekerjaan tambang merupakan jenis pekerjaan yang tergolong memiliki peluang resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Selain bergerumul dengan berbagai jenis alat berat, para pekerja juga dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Jika tidak hati-hati, maka resiko kecelakaan dapat kapan saja terjadi.
Daftar Isi
Keselamatan Kerja Tambang
Mengingat medan yang cukup ekstrem, area tambang bisa saja dapat terjadi bencana alam sewaktu-waktu sebab kondisi lingkungan yang kurang bersahabat. Oleh sebab itu, keselamatan kerja tambang memang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja, termasuk pengawas hingga para tamu yang datang.
Untuk mengetahui cara menghindari kecelakaan kerja tambang, para pekerja tambang perlu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja sebelum mulai untuk menambang dengan mempraktikkan 6 tips berikut ini :
1. Sikap waspada dan jangan ceroboh
Mengingat lokasi tambang memiliki resiko kecelakaan tinggi, sebaiknya hindari sikap ceroboh yang dapat membahayakan nyawa sendiri maupun orang-orang sekitar. Dengan demikian, dibutuhkan ketelitian serta kewaspadaan yang tinggi dalam bertindak. Misalnya ketika hendak mengoperasikan alat berat sebaiknya pastikan area sekitar aman dari aktivitas orang dalam jarak beberapa meter.
2. Rencanakan tugas dengan sebaik-baiknya
Mencapai target serta mendapatkan hasil maksimal dengan bekerja seefisien mungkin memang tujuan utama. Akan tetapi, jangan lupa perhitungkan resource pendukung lainnya. Seperti menambah waktu maupun biaya untuk membuat pekerja lebih tenang dalam bekerja.
Oleh sebab itu, sebaiknya perhitungkan segala resiko yang dapat terjadi seperti estimasi asuransi dalam melakukan pekerjaan tersebut. Berikan instruksi terbaik dengan jelas dan terarah kepada para pekerja agar resiko terburuk yang kemungkinan terjadi dapat dicegah dengan tepat selama proses pekerjaan berlangsung.
3. Pakai APD lengkap ketika memasuki area kerja
Alat pelindung diri arau APD bahkan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per. 08/Men/VII/2010 tentang alat pelindung diri. Hal tersebut mengingat pekerjaan tambang memiliki resiko dan bahaya yang cukup tinggi.
Umumnya, APD terdiri dari helm, sepatu, sarung tangan, kacamata, rompi, masker atau respirator. Namun tidak ada salahnya juga untuk menggunakan ear plugs atau ear muff, alat pelindung jatuh, hingga pelampung tergantung kondisi yang hendak dilakukan.
4. Pelatihan edukasi profesional pekerja tambang
Selain untuk karyawan baru, edukasi ini juga penting diketahui untuk para tim anggota lama agar dapat merefresh kembali ingatan yang sudah pudar.
Pelatihan yang dimaksud berarti teori dan praktik harus seimbang agar hasilnya pun maksimal. Pelatihan ini dapat berupa aturan keselamatan kerja serta cara-cara menghindari bahaya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
5. Pengawasan tim yang intens
Rasanya sangat penting diadakan pengawasan yang intens.
Meskipun tim sudah bekerja lama dalam area tambang, namun tidak menutup kemungkinan peluang kecerobohan dapat saja terjadi hingga beresiko dapat merugikan banyak orang. Oleh sebab itu, berikan pengawasan yang intens dan selalu memantau cara kerja para anggota tim. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadi hal-hal buruk di kemudian hari.
Hadirnya pengawas juga bertujuan agar dapat bertindak lebih cepat dengan menegur pekerja tersebut dan memberikan arahan akan apa yang harus dilakukan ketika ada hal sesuatu yang janggal. Sehingga resiko kecelakaan dapat terhindarkan.
Kesimpulan
Setidaknya dengan menerapkan lima keselamatan kerja tambang diatas, maka peluang resiko kecelakaan dapat diminimalisir dengan semestinya. Selain mematuhi aturan serta SOP yang berlaku, pastkan selalu update standar keselamatan tentu akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu.